Foto Terakhir Sebelum Meninggal
Gambar yang ada diatas adalah foto terakhir dari Albert Einstein diambil pada bulan Maret tahun 1955 tidak banyak rincian yang diambil dari foto ini tetapi kemungkinan foto ini diambil di dekat rumahnya di Princeton, Sebulan kemudian pada 17 April 1955, Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh pecahnya nadi aortic pada gondok , yang sebelumnya didiagnosa secara akurat oleh dokter. beberapa Hari berikutnya Einstein meninggal pada usia 76 tahun.
Foto Ketika Meninggal di bawa Menuju ke Pemakaman
Albert Einstein, adalah seorang fisikawan Yang rumus relativitas-nya mengubah pandangan Dunia Tentang "bagaimana alam semesta bekerja ', walau telah meninggal dunia 55 years Lalu, pada Tanggal 18 April 1955. Penyelenggaraan pemakaman Einstein Yang meninggal di karenakan Gagal Jantung di Usia 76 years, di lakukan secara tertutup. Dan ternyata di hari Dimana Einstein wafat, seorang fotografer Bernama Ralph Morse (seorang wartawan foto dari Majalah LIFE), berhasil mengabadikan hari berkabung tersebut. Tapi cerita itu tidak dipublikasikan, karena permintaan anak Einstein yang meminta mereka untuk menghormati Masa berkabung.
Tapi selain dari satu gambar sekarang terkenal (di atas), foto-foto Morse diambil hari itu tidak pernah dipublikasikan. Atas permintaan putra Einstein, yang mengatakan bahwa privasi keluarga harus dihormati saat mereka sedang berkabung, LIFE memutuskan untuk tidak menjalankan cerita lengkap.
Foto Ruang kerja Albert einstein
Foto Ketika keluarga dan kerabat ke Pemakaman
"Dalam foto, dari kiri wanita tak dikenal ;putra Einstein , Hans Albert (in light suit)); wanita tak dikenal; sekretaris lama Einstein, Helen Dukas (in light coat); dan teman Dr Gustav Bucky tiba di Krematorium Ewing di Trenton pada sore hari April 18, 1955.
Foto Ketika keluarga dan kerabat pulang ke rumah
Akhirnya setelah prosesi pemakaman selesai saat sore menjelang para keluarga dan kerabat dan teman-temannya kembali ke rumah Einstein di 112 Mercer Street di Princeton, di mana ia tinggal selama 20 tahun.
Foto Sang Fotografer Ralph Morse
Ralph Morse bekerja sebagai fotografer untuk majalah LIFE selama beberapa dekade, meliputi segala sesuatu dari pembebasan Paris tahun 1944 untuk menunjukkan Broadway dan Race Space. Sekarang setelah 92 tahun dan tatapan tajam seperti biasa, Ralph Morse baru-baru ini duduk dengan LIFE.com dan berbagi kenangan tentang hari itu di bulan April 1955.
Berikut ini adalah salinan dari sebuah artikel yang ditulis oleh RW Apple, Jr '57 pada Jumat, 18 April 1955, hari Albert Einstein meninggal. The Daily Princetonian terdengar berita yang mengabarkan dan menerbitkan edisi khusus tentang kematian albert hanya beberapa jam setelah kematiannya.
Dr Albert Einstein meninggal pagi ini di Princeton Hospital. Tujuh puluh enam bulan lalu, fisikawan yang tunduk terhadap penyakit jantung 01:15 hari ini.
Ia dibawa ke rumah sakit Jumat lalu setelah sakit dua hari, menurut Dr Guy K. Dean, dokter pribadinya.Dia tampaknya telah membuat pemulihan dari kebocoran di aorta dan komplikasi kandung empedu. Dr Thomas S. Harvey, ahli patologi Rumah Sakit, dilakukan otopsi tak lama sebelum tengah hari hari ini dan setuju dengan diagnosis Dr Dean.
"Sebuah kebocoran kecil dari kantung aneurismal ke dalam jaringan di belakang aorta membawa kematian," kata Dr Dean. " Dr Harvey menjelaskan bahwa Dr Einstein aorta (pembuluh darah utama di tubuh) adalah "menonjol keluar seperti ban dalam tua dan akhirnya putus. Dia menambahkan bahwa penyakitnya mirip dengan arteriosclerosis atau pengerasan pembuluh darah.
Enam dokter telah hadir selama penyakit: Dr Dean, Dr Ralph J. Belford dan Dr Willard G. Rainey dari Rumah Sakit Princeton ; Dr Rudolf Ehrmann dan Dr Gustav Bucky, teman lama dari Jerman, dan Dr Frank Glenn, seorang ahli bedah jantung dan aorta dari New York City.
albert einstein meninggalkan dua putra dan putri: Dr Hans Albert Einstein, 57, Profesor Teknik di Universitas California, yang terbang di sini Sabtu; Dr Edward Einstein, 45, sekarang tinggal di Swiss, dan Miss Margot Einstein 55, yang tinggal di sini. Ada juga dua cucu
Kemungkinan Penyakit meninggalnya Albert Einstein
* Aneurisma aorta abdominal (AAA) adalah balon dari Aorta
* 10 penyebab utama kematian di antara laki-laki
* 50.000 pasien per tahun
* 15.000 orang meninggal setiap tahun dari AAA
* Jika AAA ruptur ada peluang 85% bahwa pasien akan meninggal karena kehilangan darah
* Albert Einstein meninggal dari AAA pecah
Kemungkinan Penyebab
# Tekanan darah tinggi
# Merokok
# Ditularkan melalui genetika
# Astherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah)
Dan tahu kah anda bahwa sanya albert einstein di kubur tidak dengan otaknya
boneka peraga einstein di lepas otaknya
Einstein's brain is removed in "The Brain," a new puppet theater work by Inkfish which explores the life, science, and mind of Albert Einstein, presented by The Club at La MaMa, NYC, April 18 to 27, 2008. Alissa Mello directs. Puppeteer: Brian Snapp.
Tentang otak Albert Einstein
7 jam setelah mati otak Einstein dicuri orang. ”Si pencuri”, yang juga seorang ilmuwan, menyimpan otak tersebut dalam botol yang diisi jus apel selama lebih dari 20 tahun.
Tetapi dia tidak berhasil menemukan jawaban mengapa Einstein begitu genius. Setelah 55 tahun sejak kematian Albert Einstein itu banyak ilmuwan mencoba mencari tahu apa yang membuat ilmuwan eksentrik itu sangat cerdas. Tapi dari banyak ilmuwan ini hanya patologis Thomas Harvey yang berusaha keras mengungkap kecerdasan ilmuwan yang terkenal dengan teori relativitasnya itu. Bahkan, Harvey rela kehilangan pekerjaan, termasuk reputasinya, hanya untuk membuka rahasia kegeniusan Einstein. Harvey tidak pernah menemukan jawaban.
Hanya melalui urutan peristiwa yang dianggap tidak mungkin upaya pencarian Harvey membantu mengubah pemahaman kita tentang bagaimana otak bekerja. Harvey adalah salah seorang patologis asal Missouri yang melakukan autopsi pada jenazah Einstein yang wafat di Rumah Sakit Princeton, New Jersey, Amerika Serikat (AS), 18 April 1955, dalam usia 76 tahun. Ketika kabar meninggal Einstein menyebar, kota yang tadinya tenang sontak hiruk-pikuk.
Sejumlah tokoh ilmuwan, wartawan, dan orang biasa ramai mengunjungi rumah sakit. Mereka hanya ingin dekat dengan ”orang besar” untuk terakhir kalinya. Begitulah kisah yang diutarakan Michael Paterniti, penulis yang banyak melakukan penelitian tentang peristiwa kematian ”si genius” yang punya masalah bicara sampai berusia 3 tahun itu. Einstein terus memiliki masalah berbicara saat di sekolah dasar, dan masih tidak sepenuhnya fasih dalam berbahasa hingga usia 9 tahun.
Dalam tulisannya Paterniti menyebutkan bahwa kematian Einstein adalah kisah aneh yang melibatkan seorang genius, otaknya dicuri seorang ilmuwan nakal dengan ide gilanya. Walau belakangan disebutkan bahwa ide itu tidak begitu gila. ”Rasanya seperti kematian nabi dan peristiwa ini sedikit gila,” kata Paterniti.
Harvey yang melakukan autopsi pada Einstein memindahkan otak manusia genius itu untuk dia periksa. Lalu ide gila Harvey muncul.
Setelah proses autopsi, kata Paterniti, dia tidak mengembalikan otak tersebut ke dalam tengkorak Einstein. Malah Harvey menyimpannya di dalam botol formaldehida (semacam botol untuk mengawetkan organ tubuh). Setelah itu Harvey dalam keadaan agak ragu pergi membawa botol tersebut. Otak dari tokoh fisika terbesar Abad 20 ini diambil 7 jam setelah kematiannya.
Einstein akhirnya dikremasi. Pengambilan dan pengawetan otak tersebut menjadi perdebatan. Sebab, pengambilannya disebutsebut tanpa izin dari keluarga Einstein.Tapi Harvey mengatakan bahwa anak Einstein yang bernama Hans Albert Einstein telah memberinya izin mengambil otak ayahnya. Sisanya keluarga Einstein menyangkal hal itu. Dalam biografi yang ditulis Ronald Clark (1971), Einstein mengatakan sangat setuju jika otaknya dipakai sebagai objek riset. Bahkan, Einstein meminta agar badannya dikremasi.
Namun apa yang ditulis Clark mendapat tentangan dari keluarga Einstein. Pengambilan otak tersebut belum mendapat izin dari pihak keluarga. Izin dari Hans baru diberikan setelah pengambilan dilakukan. Ini pun disetujui jika otak tersebut hanya dipakai untuk kegiatan riset yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berkualitas tinggi. Otak Einstein baru ditemukan kembali pada 1978. Otak tersebut disimpan Harvey dalam botol batu yang diisi cairan jus apel (cider) selama 23 tahun.
Harvey tidak sedikit pun berniat menjualnya. Karena itu dia menyimpannya dalam botol batu. Harvey menyebut sulit merawat otak yang diawetkan ini. Harvey kehilangan pekerjaan dan dikecam rekan-rekannya. Kemudian Profesor Marion C Diamond, ahli anatomi otak dari Universitas California, Berkeley, memiliki gagasan untuk melakukan penelitian setelah melihat gambar otak Einstein yang diawetkan dimuat sebuah majalah ilmu pengetahuan.
Diamond butuh waktu tiga tahun hanya untuk membujuk Harvey menyerahkan otak Einstein untuk diteliti. Tetapi Harvey hanya memberikan empat irisan kecil dari otak ”si genius” itu. Diamond menghabiskan waktu enam bulan untuk meneliti otak Einstein. Dia memilah-milah bagian otak ahli fisika ini dan menghitung sel-selnya. Otak Einstein mirip dengan otak orang kebanyakan. Bedanya, otak Einstein lebih terlatih pada sedikit bagian-bagian tertentu.
Di bagian sebelah kiri otak sang genius ini ditemukan lebih banyak sel glia untuk setiap neuron (sel saraf) dibanding otak manusia normal. Faktor ini mungkin menjadi alasan mengapa Einstein begitu cerdas. Kendati begitu Diamond tidak dapat memastikannya. Ada dua jenis sel dalam otak manusia. Sel neuron, berfungsi untuk berpikir dan mengatur kerja syaraf, sel glia (neuroglia) berfungsi menyediakan ”makanan” dan bertugas menunjang kerja sel neuron.
Dari hasil penelitian pertama yang dipublikasikan pada 1985 disebutkan, Diamond menghitung sel neuron dan sel glia di empat bagian otak Einstein, yakni di Area 9 pada korteks cerebri kiri dan kanan, dan Area 39 di bagian korteks cerebri kiri dan kanan. Area 9 adalah bagian otak yang berperan penting dalam perencanaan, atensi, dan memori. Adapun Area 39 adalah bagian otak yang berperan besar dalam fungsi berbahasa dan tugas kompleks lainnya.
Kemudian rasio antara neuron dan sel glia otak Einstein dibandingkan dengan 11 orang laki-laki yang meninggal dunia pada usia 64 tahun. Hasil penelitian menunjukkan, rasio sel neuron dan sel glia otak Einstein lebih kecil dibanding beberapa otak yang dibandingkan dengan otaknya, terutama pada Area 39 kiri. Penjelasannya, pada area ini otak Einstein memiliki neuron yang lebih sedikit, sehingga lebih banyak sel glia untuk setiap neuron otaknya. Dengan jumlah sel glia per neuron yang lebih besar kebutuhan metabolis sel-sel saraf Einstein lebih tinggi.
Hal ini yang mungkin menjelaskan mengapa Einstein memiliki kemampuan berpikir dan keterampilan konseptual yang lebih baik. Lalu hasil penelitian kedua yang dipublikasikan pada 1996 memperlihatkan bahwa otak Einstein sedikit lebih ringan daripada rata-rata berat otak laki-laki dewasa. Tapi otak Einstein memiliki kepadatan neuron yang lebih tinggi. Kepadatan neuron ini yang diperkirakan berperan dalam fungsi berpikir Einstein lebih baik dibanding manusia biasa.
Penelitian lain juga membandingkan karakteristik lapisan luar otak Einstein dengan 35 otak laki-laki lain (rata-rata berusia 35 tahun). Otak Einstein memiliki celah (sulcus) yang berbeda dengan otak manusia biasa di bagian parietal kanan dan kiri. Otak di bagian parietal—terutama—berperan dalam fungsi luhur manusia. Bagian ini diperkirakan memiliki peran yang penting dalam kemampuan matematika dan berpikir rasional. Struktur otak yang sangat khusus ini dianggap memiliki kontribusi besar terhadap kemampuan matematika dan fisika Einstein yang menakjubkan itu.
Padahal, jika menelisik masa kecil Einstein dalam biografinya disebutkan bahwa dia harus berjuang di sekolah. Selama sekolah Einstein selalu menolak untuk memakai kaus kaki. Hal ini sudah menjadi rahasia umum. Kendati begitu, Einstein tetap menunjukkan kegeniusannya sejak kecil. Saat berusia 5 tahun, dia tertarik dengan kompas kantung milik ayahnya. Einstein terpaku dengan jarum kompas dan bertanya-tanya apa yang memberikannya kemampuan untuk selalu berayun ke arah yang benar.
Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang ”kosong” ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut. Dia kemudian menjelaskan pengalamannya dalam buku biografinya sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Ya, otak Einstein menarik perhatian dunia karena reputasinya sebagai seorang genius.